Sadarlah, Kita Punya Musuh Abadi!
Ketika
manusia diciptakan, di dalam dirinya juga dimasukkan hawa nafsu dan
kehendak, agar dia bisa berusaha menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi dirinya. Di dalam dirinya juga diciptakan amarah, agar dia menolak
apa yang bisa mencelakakannya. Dia diberi akal layaknya pendidik yang
menyuruhnya untuk berbuat adil tentang apa yang harus dilakukan dan apa
yang harus ditinggalkan. Allah juga menciptakan syaitan yang menyuruhnya
untuk berlebih-lebihan dalam merealisasikan apa yang harus dilakukannya
dan apa yang harus dia tinggalkan.
Maka
yang harus dilakukan orang berakal adalah mewaspadai musuh yang satu
ini, yang telah mendeklarasikan permusuhannya semenjak masa Adam, yang
telah bersumpah menghabiskan umurnya merusak keadaan anak keturunannya:
"Sesungguhnya
jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya
benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil." (QS. Al Isra' : 60)
Allah telah memerintahkan untuk mewaspadai Iblis dan syaitan dalam firman-Nya:
وَلَا
تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى
اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.Sesungguhnya syaitan itu
hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap
Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al Baqarah: 168)
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ
"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)." (QS. Al Baqarah: 268)
وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلَالًا بَعِيدًا
"Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya." (QS. Al Nisa': 60)
إِنَّمَا
يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ
وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ
اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
"Sesungguhnya
syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di
antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi
kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari
mengerjakan pekerjaan itu)." (QS. Al Maidah: 91)
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena
sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya
mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (QS. Faathir: 6)
Dalam Al
Qur'an, ayat-ayat yang senada dengan ini cukup banyak. Yang pasti kita
harus tahu bahwa Iblislah yang pertama kali membuat ulah dengan menolak
perintah untuk bersujud kepada Adam, karena merasa lebih unggul dalam
bahan penciptaannya. Iblis berkata, "Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS. Al A'raf: 12)
Kemudian Iblis mengikuti keingkarannya ini dengan kelancangannya kepada Allah Yang Mahabijaksana dengan berkata, "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku?" (QS. Al Isra': 62)
Dengan kata lain, "beritahukan kepadaku, kenapa Engkau memuliakannya atas diriku? Apa yang Engkau lakukan ini sama sekali tidak berdasarkan hikmah." Kemudian Iblis mengikuti sikap ini dengan kesombongan, "aku lebih baik darinya,"
dia menolak sujud kepada Adam yang sebenarnya dia telah menghinakan
dirinya sendiri yang pada awalnya dimuliakan, dan dia mendapat laknat
serta siksa.
Selagi
Iblis menggoda manusia dengan sesuatu, maka manusia harus memasang
kewaspadaan yang tinggi mengatakan kepada Iblis tatkala menyuruhnya
kepada keburukan, "apa yang kamu nasihatkan kepadaku itu hanyalah
anjuran agar aku mengikuti hawa nafsu. Bagaimana seseorang memberikan
nasihat kepada orang lain, padahal dia tidak bisa menasihati dirinya
sendiri? bagaimana nasihat musuh bisa diterima?" Setelah itu
berpalinglah dari Iblis, sebab Iblis senantiasa memerintahkan kepada
nafsu. Hendaklah akal difungsikan dengan memikirkan dosa dan akibat.
Jika ada bantuan bala tentara, maka pasukan nafsu pasti bisa dikalahkan.
Dari Iyadh bin Himar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "wahai
manusia, sesungguhnya Allah memerintahkan kepadaku untuk mengajarkan
kepada kalian apa yang tidak kalian ketahui dari hal-hal yang Dia
ajarkan kepadaku hari ini. (firman-Nya), 'sesungguhnya harta yang
Ku-berikan kepada hamba-Ku, maka dia halal baginya. Dan sesungguhnya aku
menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan lurus semuanya. Kemudian
setan-setan mendatangi mereka dan memalingkan mereka dari agama mereka.
Lalu dia mengharamkan atas mereka apa yang telah Ku-halalkan untuk
mereka dan menyuruh mereka agar menyekutukan-Ku dengan sesuatu yang
tidak pernah Aku turunkan hujjah tentangnya." (HR. Muslim)
Dari jabir bin Abdillah radliyallah 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ
إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ
فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيءُ أَحَدُهُمْ
فَيَقُولُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ
ثُمَّ يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ
بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ نِعْمَ
أَنْتَ
"Sesungguhnya
Iblis meletakkan singgasananyadi atas air, kemudian mengutus
satuan-satuan pasukannya. Yang paling rendah derajatnya adalah yang
paling besar cobaannya. Salah seorang di antara mereka datang seraya
melapor, 'aku telah berbuat begini dan begitu'. Iblis berkata, 'engkau
tidak berbuat apa-apa'. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"kemudian salah seorang di antara mereka datang sambil melapor, 'aku
tidak meninggalkannya sehingga bisa memisahkan dirinya dari istrinya'.
Beliau bersabda, 'lalu Iblis menyuruhnya mendekat'. Atau beliau
bersabda, 'lalu ia mendekatinya dan berkata, 'hebat kamu'." (HR. Muslim)
Dari Jabir bin Abdillah, dia memarfu'kan dengan berkata, "sesungguhnya
Iblis telah berputus asa karena tidak disembah orang-orang yang sedang
shalat. Tetapi dia tidak berputus asa mengadu domba antara mereka."
. . sesungguhnya Iblis telah berputus asa karena tidak disembah orang-orang yang sedang shalat. Tetapi dia tidak berputus asa mengadu domba antara mereka. . .
Al-Mushannif
berkata, "hadits ini hanya ada dalam riwayat al Bukhari, sedangkan
sebelumnya ada dalam riwayat Muslim. Dalam suatu riwayat disebutkan,
"Iblis merasa berputus asa karena tidak disembah orang-orang yang shalat
di Jazirah Arab."
Dari Anas bin Malik radliyallah 'anhu,
dia memarfu'kannya, "sesungguhnya Setan meletakkan paruhnya di dalam
hati anak Adam. Jika anak Adam itu mengingat Allah, maka setan
bersembunyi, dan jika anak Adam itu lalai maka setan mematuk hatinya."
Dari Ibnu Mas'ud radliyallah 'anhu,
dia berkata, "sesungguhnya setan mengelilingi orang-orang yang ada
dalam majelis dzikir untuk mengganggu mereka, namun dia tidak sanggup
memecah belah di antara mereka. Lalu dia mendatangi orang-orang yang
berkerumun membicarakan dunia, lalu menggoda mereka, hingga mereka
saling menyerang. Lalu orang-orang yang berdzikir bangkit dari duduknya,
dan merekapun saling berpisah."
Dari Qatadah radliyallah 'anhu,
dia berkata, "sesungguhnya Iblis itu memiliki seorang setan yang
dikenal Qabqab, yang dilatihnya selama empat puluh tahun. Jika ada
seorang anak lewat di jalan ini, maka Iblis berkata kepada Qabqab, 'bertindaklah karena aku sudah melatihmu seperti ini. datangi anak itu dan gangggulah dia'."
Dari Tsabit al Bannani rahimahullah,
dia berkata, "Iblis pernah muncul di hadapan Yahya bin Zakaria. Beliau
melihat banyak barang-barang yang menggantung pada diri Iblis. Yahya
bertanya, "Wahai Iblis, apakah barang-barang yang menggantung pada dirimu itu?"
Iblis menjawab, "ini adalah nafsu-nafsu yang kupergunakan untuk memancing anak Adam."
Yahya bertanya, "apakah ada juga yang ditujukan kepada diriku?"
Iblis menjawab, "boleh jadi perutmu kenyang, lalu aku membuatmu merasa berat melaksanakan shalat dan dzikir."
"adakah selain itu," tanya Yahya.
Iblis menjawab, "tidak ada, demi Allah."
Yahya berkata, "Demi Allah, selamanya aku tidak akan membuat perutku kenyang karena makanan."
Iblis berkata, "Demi Allah, aku sama sekali tidak akan memberikan nasihat kepada orang muslim."
. . jika engkau didatangi setan tatkala engkau sedang shalat, lalu dia berkata, "engkau dapat melihatku', maka buatlah shalat itu bertambah lama. . .
Dan dari al Harits bin Qais, dia berkata, "jika
engkau didatangi setan tatkala engkau sedang shalat, lalu dia berkata,
"engkau dapat melihatku', maka buatlah shalat itu bertambah lama."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar