Mau Dapat Suami Shalih? Hindari Busana Seksi!!
Berbusana seksi ditempat umum, telah
menjadi bagian dari gaya hidup wanita zaman sekarang. Berbagai motif
menjadi alasan wanita golongan penjaja aurat. Ada yang berkesimpulan
bahwa berbusana seksi ditempat umum merupakan kebanggaan, ada yang
beralasan mengikuti tren, ada juga yang beranggapan bahwa berbusana
seksi merupakan cara ampuh untuk memikat calon pasangan.
Penulis merasa prihatin dengan stigma
sesat seperti ini, bahwa busana seksi adalah jurus jitu untuk
mendekatkan jodoh, atau memikat calon suami ideal. Sungguh dangkal
wanita yang menilai tubuh seksi sebagai aset mahal untuk memikat
laki-laki. Dari kebanyakan fakta yang ada, busana seksi hanya dapat
memikat kaum Adam berhidung belang, atau minimal lelaki ‘Kurim’ atau
kurang iman. Salah besar jika beranggapan jodoh ideal atau berakhlak
baik akan datang jika wanita rajin pamer aurat di jalanan.
...Busana seksi hanya memikat pria kurang iman dan berhidung belang...
Contoh sederhana yang sering ditemui
dalam kehidupan masyarakat dari perilaku busana seksi adalah pelecehan
demi pelecehan yang harus rela ditanggung oleh wanita. Wanita dikatakan
baik dan dapat dijadikan harapan menjadi istri shalihah dan ibu yang
baik bagi seorang anak apabila ia mempunyai sifat malu. Jika malu sudah
tidak lagi menjadi karakternya, dalam artian ia rajin pamer aurat, maka
bisa dipastikan bahwa ia wanita yang dangkal pemahaman agamanya, dan
sedikit sekali pengertiannya terhadap tanggung jawab pada akhirat.
...ketakwaan dan pakaian syar’i memudahkan Muslimah mendapat pasangan shalih terbaik...
Sekali lagi, salah besar jika berpikir
bahwa busana seksi adalah alat yang jitu untuk menarik calon suami yang
baik. Jika ingin suami yang baik, wanita sangat urgen untuk memperbaiki
kualitas dirinya, mempertebal keimanan, memperkuat kewajibannya sebagai
muslimah, menjaga akhlak dan menjaga hijabnya, atau menutup auratnya.
Jadikan ketakwaan dan pakaian syar’i untuk menambah matangnya
kepribadian, dengan cara seperti ini, Allah akan memudahkanmu mendapat
pasangan shalih terbaik menurut-Nya.
“Perempuan-perempuan yang keji untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan
yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk
laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan
yang baik (pula)…’’ (Qs An-Nur 26).
Sumber voa-islam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar