Jumat, 18 Januari 2013

Temukan Penyebab dan Jawabannya





Atas izin Allah, saya menulis buku dengan judul yang sama dengan tulisan ini. Saya, dan kebanyakan manusia, senangnya mencari jawaban, bukan mencari penyebab. Sehingga kadang-kadang, jawaban yang ditemukan, temporer (sementara) sifatnya, bahkan palsu.

Saya contohkan, di dalam buku tersebut, seorang yang rumahnya tergenang air. Kondisi demikian jangan hanya mengambil kain pel. Tapi lihat, dari mana penyebab genangan itu?

Mungkin gentengnya yang bocor, karpet atas yang robek, talang air yang retak, atau saluran air yang mampet, maka perbaiki semua itu. Insya Allah, genangan air bisa teratasi permanen, bukan temporer.

Untuk urusan kehidupan, penyebab segala masalah adalah perbuatan kita yang berlumur dosa, maksiat, atau karena kita kurang dalam beribadah. Faktor lainnya, hanya sebagai lanjutan saja, atau wasilah. Karenanya, perbaiki diri dan ibadah, niscaya kehidupan ini akan membaik. So, fokuskan pada perbaikan diri.

Kalau kalimatnya saya panjangkan, begini; “... Dan hal yang menjadi fondasi dalam semua urusan kehidupan adalah shalat kita, sedekah kita, perilaku kita, jarangnya kita membuka Alquran, jarangnya ke masjid, jarangnya berzikir, jarangnya berdoa, seringnya bermaksiat, banyaknya dosa, harta haram menyelimuti diri, dan lainnya. Sehingga membuat kehidupan kita karut marut.”

Misalnya, seorang pengusaha yang sedang menuju ambang kebangkrutan, semua orang dia panggil untuk membantunya. Saya yakin, semua yang membantu itu tidak akan bisa menolongnya, hingga Allah yang membantu, atau mengizinkan seseorang untuk menyelesaikan problemnya. Karena itu, apapun masalah yang kita hadapi, segera periksa keadaan diri dan ibadah, sebelum semuanya menjadi terlambat.

Paling awal, periksalah shalatnya. Sudah benarkah shalat kita? Lebih suka menunda-nunda atau langsung dikerjakan? Atau malah tidak melaksanakan sama sekali. Kalau semuanya sudah dilaksanakan, periksa lagi bagaimana dengan amalan sunnahnya?

Jika semuanya sudah beres, evaluasi lagi dosa-dosa dan kemaksiatan yang pernah kita lakukan. Apakah syirik kepada Allah, durhaka sama orang tua, berzina, memakan harta yang haram, suka minuman keras, memutuskan hubungan silaturahim, atau kita kikir dan suka berghibah? Bila ditemukan semua penyebabnya, niscaya akan didapatlah jawabannya. Insya Allah, Allah akan menolong.

Rumah tangga berantakan, jangan menyalahkan keadaan suami atau istri, apalagi menyalahkan kehadiran orang lain. Coba cari segala penyebabnya? Jangan sampai, jika suatu saat berumah tangga lagi, hasilnya pun akan sama.

Saudara memiliki anak-anak yang bandel, coba cari penyebab pada diri saudara. Insya Allah, anak-anak akan saleh-salehah. Istilah saya, pendidikan terbaik dengan juga fasilitas terbaik, nggak banyak pengaruhnya pada anak, kalau sumber rezeki kita untuk menyekolahkannya berasal dari sumber yang haram. Apalagi tidak ada uswah dari orang tuanya.

Menjelang akhir tahun 2012, Republika akan menggelar acara muhasabah di Masjid At-Tiin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Mari kita mengevaluasi diri. Saya mengajak saudara-saudara semua, terutama di Jabodetabek, untuk bisa hadir. Ayo kita muhasabah bareng.


Sumber republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar